Monday, April 20, 2009

BAGAIMANA KALAU



Bagaimana kalau dulu bukan khuldi yang dimakan Adam,
tapi buah alpukat,


Bagaimana kalau bumi bukan bulat tapi segi empat,


Bagaimana kalau lagu Indonesia Raya kita rubah,

dan kepada Koes Plus kita beri mandat,


Bagaimana kalau ibukota Amerika Hanoi,

dan ibukota Indonesia Monaco,


Bagaimana kalau malam nanti jam sebelas,
salju turun di Gunung Sahari,


Bagaimana kalau bisa dibuktikan bahwa Ali Murtopo,
Ali Sadikin
dan Ali Wardhana ternyata pengarang-pengarang lagu pop,

Bagaimana kalau hutang-hutang Indonesia
,
dibayar dengan pementasan Rendra
,

Bagaimana kalau segala yang kita angankan terjadi,

dan segala yang terjadi pernah kita rancangkan,

Bagaimana kalau akustik dunia jadi demikian sempurnanya sehingga di
kamar tidur kau sampai deru bom Vietnam, gemersik sejuta kaki

pengungsi, gemuruh banjir dan gempa bumi serta suara-suara

percintaan anak muda, juga bunyi industri presisi dan

margasatwa Afrika,


Bagaimana kalau pemerintah diizinkan protes dan rakyat kecil
mempertimbangkan protes itu
,

Bagaimana kalau kesenian dihentikan saja sampai di sini dan kita
pelihara ternak sebagai pengganti,

Bagaimana kalau sampai waktunya kita tidak perlu bertanya bagaimana

lagi



Taufiq Ismail
1971

Sumber:

Malu (aku) Jadi Orang Indonesia

Seratus Puisi Taufiq Ismail



posted by : Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

0 comments:

Post a Comment